Mobilitas Mata Pencaharian Nelayan di Desa Kelombok Kecamatan Lingga Kabupaten Lingga
DOI:
https://doi.org/10.56552/jisipol.v2i1.22Abstract
Mobilitas sosial merupakan perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial lainnya yang terdiri dari dua tipe yaitu mobilitas sosial vertikal dan horizontal. Sifat sistem stratifikasi yang terbuka akan memberi anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk berpindah-pindah kedudukan atau mata pencaharian seperti yang terjadi pada masyarakat nelayan di Desa Kelombok yang berailh mata pencaharian dari nelayan tradisional berpindah pekerjaan menjadi nelayan penjaring, buruh bangunan, pedagang ikan dan wirasuasta.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan meneliti mobilitas mata pencaharian nelayan di Desa Kelombok Kecamatan Lingga Kabupaten Lingga. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan teori yang digunakan adalah teori mobilitas sosial dari Horton dan Hunt. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan atau verifikasi.
Hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan dari penelitian ini menunjukan bahwa masyarakat nelayan di Desa Kelombok Kecamatan Lingga Kabupaten Lingga yang pada mulanya adalah sebagai nelayan tradisional, kini telah mengalami proses mobilitas mata pencaharian hingga memunculkan tipe-tipe mobilitas sosial yaitu mobilitas horizontal dan mobilitas vertikal seiring dengan penghasilan dan status yang mereka peroleh dalam pekerjaan. Adapun faktor yang menjadi pendorong mobilitas mata pencaharian nelayan di Desa Kelombok Kecamatan Lingga ini adalah faktor yang bersifat internal dan eksternal. Faktor yang sifatnya internal seperti keadaan ekonomi, usia, pendidikan dan keterampilan nelayan dalam menekuni pekerjaan barunya, sedangkan faktor pendorong yang sifatnya eksternal yaitu karena tingginya biaya operasional, pencemaran air laut, alat tangkap yang masih sederhana dan sudah lapuk dimakan usia, serta banyaknya waktu luang yang tersedia sehingga dimanfaatkan sebagian besar nelayan untuk mencari alternatif pekerjaan baru sebagai tambahan dalam meningkatkan status sosial ekonomi keluarga.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 JURNAL ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.